Name : Yunda
Fadila
Class : 3SA03
NPM : 17612955
Class : 3SA03
NPM : 17612955
1. Dasar Komunikasi dan
Komunikasi Bisnis
·
Pengertian dan cakupan komunikasi
Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada
perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata
berbahasa latin Communico yang artinya membagi.
Everett M. Rogers, mendefinisikan komunikasi sebagai
suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi terhadap satu sama lain, yang
pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian.
Pendidikan
bisnis atau mengenai bisnis organisasi jika lihat dari perkembanganya mulai
meningkat pada saat dimulainya penggunaan mesin ketik pada tahun 1714, dan
terus berkembang mengikuti arah perkembangan social dan budaya yang diciptakan
oleh manusia, maka dengan demikian orientasi tentang pendidikan bisnis dan
bisnis organisasi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat baik
secara local maupun internasional.
Pengetahuan
tentang bisnis sangat berkorelasi dengan pengetahuan lain seperti ilmu
manajemen, ekonomi, budaya, komunikasi dan teknologi, yang juga berkembang
mengikuti arah perkembangan masyarakat dan Negara. Maka pendidikan dan
pelatihan tentang bisnis, apapun bentuknya secara keseluruhan sebenarnya tidak
lepas dari memberikan pelatihan untuk pekerjaan khusus dan mengembangkan
keterampilan.
Beberapa ahli telah mengatakan bahwa bisnis sudah menjadi masalah global. Hal
ini disebabkan oleh:
a)
Kemajuan di bidang sain dan teknologi semakin pesat, yang menciptakan
system dan proses produksi yang efisien dan efektif, hal ini kapasitas produksi
dapat melampaui batas kebutuhan dalam negeri sehingga dibutuhkan pemasaran
global, yaitu ekspor.
b)
Teknologi telah mempercepat
pembangunan sarana dan prasarana transportasi, mobilitas semakin cepat dan
efisiensi.
c)
Kemajuan transformasi informasi dan komunikasi sangat pesat, tidak mengenal
batas geografis dan telah mempengaruhi pola bisnis manusia.
Dalam kegiatan bisnis sebenarnya merupakan suatu proses social, bisnis dan
komunikasi, yang sama – sama memulai kegiatanya dengan melakukan produksi.
Untuk komunikasi yang diproduksi adalah informasi dan dalam bisnis yang
diproduksi adalah barang dan jasa. Dalam konteks dewasa ini informasi sudah
menjadi sumber daya atau kategori jenis barang dan jasa yang sangat dibutuhkan
oleh individu dan organisasi. Serta komunikasi dan bisnis, menyampaikan
produknya kepada orang lain. Komunikai dan bisnis sama – sama menimbulkan
reaksi tertentu dan sama – sama memiliki hambatan yang spesifik.
·
Unsur
unsur dalam komunikasi
Dalam komunikasi bisnis terdapat
enam unsur pokok, yaitu:
a)
Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
b)
Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
c)
Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang
bentuknya beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
d)
Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan
orang secara bersamaan.
e)
Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
f)
Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
· Bentuk dasar dari komunikasi
Komunikasi Verbal
Diambil dari kata dasarnya, verbal berarti
secara lisan (bukan tertulis), sedangkan komunikasi verbal itu sendiri adalah
semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Dalam dunia Bisnis
komunikasi verbal dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk komunikasi
yang digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis baik
kepada pihak lain baik secara tertulis maupun secara lisan dengan struktur dan
terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat
tercapai dengan baik. Dalam dunis bisnis komunikasi verbal dapat diwujudkan
dalam pembuatan dan pengiriman surat, pemberian informasi kepada pelanggan,
diskusi dalam tim, wawan cara kerja, presentasi proposal dan masih banyak yang
lain. Dalam perwujutannya komunikasi verbal mengalami keterbasan bahasa sebagai
berikut :
- Keterbasatasan kata yang tersedia untuk mewakili obyek, misalnya pada obyek orang, benda, sifat, perasaan, obyek tersebut tidak semuanya tersedia dalam penyampaian dengan menggunakan basaha verbal, jika itu dituangkan dalam komunikasi verbal cenderung bersifat parsial, tidak sesuai dengan realita yang sebenarnya terjadi, seperti pengungkapan baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh dan lainnya.
- Kata-kata yang bersifat ambigu dan kontekstual, dimana pengungkapan kata-kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi dari orang-orang yang berbeda, menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula, misalkan pada kata berat, dimana kata ini memiliki banyak arti seperti, tubuh orang itu berat, pak guru memberikan sanksi yang berat, ujian nasional ini terasa berat .
- Kata-kata mengandung bias budaya, dimana suatu kata pada daerah tertentu memiliki arti yang berbeda pula pada daerah/budaya tertentu, misalkan awak, dalam bahasa minang berarti saya/kita, namun jika berhadapan dengan orang palembang memiliki arti berbeda, yaitu kamu.
- Percampuran fakta, penafsiran dan penilaian, dalam perdakapan sering mencampurkan fakta, penafsiran dan penilaian, yang menyebankan kekeliruan persepsi pada suatu kalimat.
Komunikasi
Verbal terbagi
menjadi 2 Komunikasi lisan atau Oral Communication (berbicara dan mendengar),
Komunikasi Tertulis atau Written Communication (menulis dan membaca).
Oral Communiacation
a. Berbicara
Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.
Keunggulan Berbicara :
* Tidak Merepotkan
* Waktu yang diperlukan lebih sedikit
* Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku
* tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)
* Langsung diterima komunikasn
* Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh
* Feedback langsung dapat terlihat
Kekurangan :
* Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens.
* Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.
* Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.
Oral Communiacation
a. Berbicara
Berbicara merupakan salah satu bentuk komunikasi verbal yang bersifat oral. Berbicara sangatlah fatal dilakukan jika kita tidak mempunyai bahan dan persiapan yang matang. Karena komunikasi bersifat irresversibel (tidak dapat diulang). Sehingga apa yang kita bicarakan haruslah benar-benar baik.
Keunggulan Berbicara :
* Tidak Merepotkan
* Waktu yang diperlukan lebih sedikit
* Tidak memerlukan bentuk komposisi yang baku
* tidak perlu menulis, tidak perlu mengirimakn pesan tersebut kepada orang yang dituju (secara materil)
* Langsung diterima komunikasn
* Ditunjang mimik wajah dan gerak tubuh
* Feedback langsung dapat terlihat
Kekurangan :
* Karena bersifat spontan, maka kualitas komunikasi tergantung kepada kemampuan seseorang mengucapkannya. jadi, brsifat selintas bagi audiens.
* Jika orang lain sedang berbicara dantidak diberi perhatian, maka poin penting akan hilang.
* Audiens seringkali melihat orang berbicara dari penampilannya. Sehingga langsung men-judge seseorang by cover.
b. Menyimak (Listening)
Menyimak atau listinening, adalah kegiatan seseorang yang bersifat fisikal dimana seseorangmenerima, memperhatikan, serta memahamai suara (Barker dalam Haryani, 2001-242). Menyimak secara efektif merupakan kerja aktif dari pikiran kita. Sehingga dalam menyimak kita harus mempunyai konsentrasi yang penuh. Tidak hanya indra pendengaran saja yang bekerja, melainkan juga pikiran kita.
Written Communication
a.
Membaca
Prinsip-prinsip memaca
1. Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas.
2. Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.
3. Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.
4. Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.
Empat Cara Membaca agar Efisien :
1. Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention.
2. Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang
3. Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh
4. Scanning : Mencari data dan fakta tertentu.
Prinsip-prinsip memaca
1. Speed (Kecepatan), kecepatan membaca sangatlah berpengaruh terhadap memori kita. Namun kecepatan membaca ini pula harus dibatasi. Ketika kita membaca sesuatu yang kira-kira memerlukan pemahaman tingkat tinggi, maka kita harus membaca secara teliti (bukan berarti lambat), namun jika kira-kira bacaan tersebut kurang relevan dengan kebutuhan, maka kita dapat membacanya selintas.
2. Comprehension (Pemahaman), pemahaman terhadap apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap hasil dari apa yang kita baca. Maka dalam membentuk pemahaman secara efektif maka kita harus berkonsentrasi penuh pada suatu pesan.
3. Efisiensi, Dalam membaca kita harus memikirkan faktor efisiensi. Membaca harus dengan efisien, sehingga dapat meng efektifkan apa yang harus di pahami dalam bacaan tersebut.
4. Retensi (penyimpanan dalam ingatan tentang apa yang kita baca). Membaca dengan baik akan mempengaruhi retensi kita. Dalam otak kita sebenarnya terdapat pilar-pilar atau rak-rak ingatan. Dimana, kita harus dapat menyimpan dan memanage informasi dalam ingatan kita.
Empat Cara Membaca agar Efisien :
1. Carefull Reading : bahan bacaan komplek, komperhensif, dan long term retention.
2. Rapid Reading : Bahan bacaan sederhana, ringan, gambaran menyeluruh, retensi kurang
3. Skimming : Tidak mengingat Detail, langsungke perspektif menyeluruh
4. Scanning : Mencari data dan fakta tertentu.
b. Menulis
Dalam Written Communication, Perhatikan :
1. alat tulis, kertas, dll
2. bentuk penulisan, warna dan huruf
3. bahsa dan gaya penulisan
Dalam Written Communication, Perhatikan :
1. alat tulis, kertas, dll
2. bentuk penulisan, warna dan huruf
3. bahsa dan gaya penulisan
Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
menggunakan pesan-pesan nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan
semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara
teoritis komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan.
Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku yang
ditunjukkan dengan komunikasi nonverbal:
·
Seseorang yang menggigit giginya
sendiri (istilah Jawanya : getem-getem) untuk menunjukkan kemarahan.
·
Seseorang yang sedang tersenyum
dan melakukan jabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa senang,
simpati dan penghormatan.
·
Seseorang yang membuang muka
(istilah Jawanya :mlengos) untuk menunjukkan suatu sikap rasa tidak senang
terhadap orang lain.
·
Seseorang yang menggelengkan
kepala untuk menunjukkan suatu sikap menolak atau ketidaksetujuan terhadap
sesuatu.
·
Seseorang yang menganggukkan
kepala sebagai tanda setuju atau OK.
Tujuan Komunikasi Nonverbal
Meskipun komunikasi nonverbal dapat
berdiri sendiri, namun ia seringkali berkaitan erat dengan ucapan (lisan).
Dalam artian bahwa sering terjadi penggabungan antara komunikasi verbal dan
nonverbal dalam suatu situasi tertentu. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu
percakapan membawa sebagian dari suatu pesan. Sedangkan bagian yang lain adalah
sinyal-sinyal nonverbal.
Menurut John V. Thil tujuan komunikasi nonverbal antara lain:
1)
Untuk menyediakan / memberikan
informasi.
2)
Untuk mengatur alur suatu
percakapan.
3)
Untuk mengekspresikan emosi.
4)
Untuk memberi sifat, melengkapi,
menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal.
5)
Untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain.
6)
Untuk mempermudah tugas-tugas
khusus, misalnya mengajar seseorang untuk memperlancar permainan golf.
·
Bisnis
dalam pandangan komunikasi
Dalam konsep dan azas komunikasi
modern yang lebih menekankan pada kebutuhan komunikan dan kesiapan dari
komunikan dalam proses komunikasi, hal ini lebih pentinga dari fungsi pesan dan
tujuan dari komunikator, ini disebabkan oleh prinsip – prinsip yang lebih modern
yang lebih mempertimbangkan dan memperhitungkan pada peluang dari pada
produksinya. Walaupun konsep permintaan berkaitan dengan konsep permintaan
(Anda dapat mempelajari ekonomi mikro), tetapi dalam kenyataan di pasar tidak
secara otomatis jika pada saat kelebihan barang dan jasa secara langsung akan
membuat pasar menjadi jenuh atau sebaliknya dengan kelangkaan barang dan jasa
akan menyebabkan timbulnya suatu peluang pasar, mengapa demikian, hal ini
disebabkan oleh:
1.
Secara realita psikologis suatu
kebutuhan dapat diciptakan.
Kebutuhan akan barang secara individual, dalam kontek ini peluang pasar
dapat di buat dengan mekanisme komunikasi secara berkesinambungan dengan
membentuk nilai – nilai social, preferensi dan fungsi.
2. Peluang pasar ditentukan oleh citra, kebutuhan dan
perilaku konsumen tentang barang dan jasa. Jika suatu produk dapat menyakinkan
konsumen dalam hal kredibilitas, memiliki fungsi, ada jaminan keamanan dan
memiliki keunggulan lain, maka peluang pasar akan terbentuk.
Secara umum selalu timbul permasalahan dimana konsumen – pasar tidak
mengetahui informasi dan keberadaa barang dan jasa di pasar, yang disebabkan
umumnya kurang baik dan kurang memadai dalam menjalankan strategi komunikasi.
Hal ini harus dikembangkan strategi komunikasi yang baik dan efektif ke pasar,
yaitu dengan menjalankan promosi, seperti :
a.
Kegiatan hubungan antar manusia
b.
Kegiatan hubungan masyarakat
c.
Kegiatan advertensi atau iklan
d.
Kegiatan promosi melalui media elektronik
e.
Kegiatan promosi dan penjualan melalui media internet
f.
Mengembangkan system informasi perusahaan
g.
Mengembangkan keahlian komunikator dalam bisnis
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
http://ivo-m.blogspot.com/2011/05/bentuk-dasar-komunikasi-bisnis-verbal.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_bisnis
http://ivo-m.blogspot.com/2011/05/bentuk-dasar-komunikasi-bisnis-verbal.html
http://jurusankomunikasi.blogspot.com/2009/05/bentuk-dasar-komunikasi.html
http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm
http://dipisolo.tripod.com/content/silabus/kombis.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar