Jumat, 15 Januari 2016

Diri ku

Menatap sadar kepiluan yang mendalam
Mengais harap pada menara yang rapuh
Ntah apa yang terjadi yang ku tahu duduk
sembari kaki tak mampu berdiri

Ku ikut berbaris mengerumuni,
Sama seperti mereka yang ingin mendapatkan kepuasan hati
Tapi ntah mengapa ku hanya bisa berbaris dalam posisi duduk
sembari kaki tak mampu beridiri

Seketika sadar ku hanyut dalam lamun ku
Berkhayal ingin hati telah terpenuhi
Namun saat terbangun justru air mata kan berderai

Ku bertahan dalam badai ini
Berpegang erat pada tali yakin ku
meskipun ku tahu kehancuran ku pasti terjadi

Dunia memang kejam
Atau aku yang tak tahu dimana dunia ku?
Jauh ku tatap langit
Berharap Tuhan sendiri menyapa ku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar