Selasa, 19 November 2013

Pengertian Agama dan Masyarakat , Hubungan Agama dan Mayarakat serta Dimensi Komitmen Agama



Ø  Agama
Agama menurut kamus besar bahsa Indonesia adalah ajaran, system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta dengan lingkungannya.
Ø  Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama, seperti keluarga.
Sudah kita ketahui bahwa di Indonesia banyak sekali agama yang di anut. Tentunya hal tersebut sangat berhubungan dengan masyarakat. Suatu masyarakat tentunya terdiri dari beberapa agama yang berbeda dan seharusnya hal tersebut tidak menjadi penghambat untuk saling bersosialisasi. Meskipun kita dalam ruang lingkup agama yang berbeda, kita harus tetap menjalin silahturahmi dengan baik agar tudak terjadi perselisihan.
Agama bukanlah suatu hal yang dapat membedakan cara bergaul seseorang. Berbeda agama bukan berarti kita harus bermusuhan melainkan dengan kita berbeda agama kita belajar untuk bisa lebih menghargai seseorang. Kita harus saling menghormati, menghargai dan menolong antar sesama meskipun kita berbeda agama. JIka kita saling menolong, menghormati dan menghargai, akan terciptalah suasana damai dan kerukunan dalam kehidupan.
 Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson :
a. dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
b. Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
c. Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
d. Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
e. Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan.





Hubungan Teknologi dan Kemiskinan



Teknologi
Teknologi adalah pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua kesulitan yang mungkin dihadapi.
Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problema yang muncul dalam kehidupan masyarakat khususnya pada negara-negara yang sedang berkembang. Kemiskinan yang dimaksud adalah kemiskinan dalam bidang ekonomi. Dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan,  pakaian dan tempat berteduh.
Dalam hal ini teknolgi dan kemiskinan sangat berkaitan. Dengan seiringnya waktu berjalan dari tahun ketahun, perkembangan teknologi semakin canggih. Tetapi hal tersebut tidak di imbangi dengan kehidupan masyarakat. Masih banyak masyarakat yang belum mengenal tentang teknologi atau bahkan mereka mungkin kurang mengetahui kecanggihan teknolgi di zaman sekarang.
Contohnya kemiskinan khususnya di Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat. Banyak masyarakat Indonesia yang tidak mendapatkan kehidupan yang layak, banyak masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan yang semestinya mereka dapatkan. Padahal pemerintah sudah menerapkan program wajib belajar 9 tahun dan program sekolah gratis. Tetapi mengapa sampai sekarang masih saja banyak masyarakat yang tidak bersekolah? Mungkin salah satu alasan  dari mereka adalah tidak mempunyai biaya untuk bersekolah atau mungkin mereka sudah bersekolah akan tetapi mereka putus sekolah dikarenakan desakan ekonomi yang kurang memadai.
Padahal di zaman sekaran, pendidikan sangatlah penting. Mungkin sebagian dari mereka lebih memilih untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Padahal sebenarnya, jika kita tidak mengenyam pendidikan, kita tidak dapat mengerti tentang kehidupan diluar sana. Mereka dapat selalu dibohongi oleh oranglain yang mungkin lebih berpendidikan. Akibatnya mereka akan terus menerus hidup tidak layak. Sebaiknya kita menyadari bahwa kita sebagai makhluk social, kita tidak dapat gidup sendiri. Kita tentunya butuh bantguan dari oranglain. Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika kita membantu antar sesama terutama dalam bidang pendidikan. Dengan pendidikan lah kita dapat mengetahui kecanggihan teknolgi yang semakin berkembang.




Pertentangan Social dan Integrasi dalam Masyarakat



Pengertian pertentangan social adalah suatu konflik yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang bisanya terjadi karena kesalahpahaman. Pertentangan social dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari seperti tawuran antar warga, peperangan, terror-meneror dan lain-lain.
Adapun faktor-faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya pertentangan social adalah:
ü  Adanya rasa iri antar warga sehingga pertentangan pun tidak terhindarkan
ü  Kurangnya rasa puas diri atas apa yang didapat
ü  Kurangnya sikap saling menghargai dan menghormati antar sesame
ü  Banyaknya adu domba dalam bidang hal apapun, sehingga terjadinya pertentangan antar masyarakat
Pertentangan social dapat dihindari jika kita mempunyai sifat saling percaya, saling menghargai, saling menghormati, dan saling terbuka. Hal tersebut dapat ditanamkan sejak dini agar ketika kita sudah beranjak dewasa, kita dapat menghindari pertentangan yang sering terjadi dalam masyarakat
Integrasi
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial
A. Faktor Internal :
Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
Tuntutan kebutuhan
Jiwa dan semangat gotong royong
B. Faktor External :
Tuntutan perkembangan zaman
Persamaan kebudayaan
Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
Persaman visi, misi, dan tujuan
Sikap toleransi
Adanya kosensus nilai
Adanya tantangan dari luar
http://zarapintar.wordpress.com/2012/01/16/pertentangan-sosial-dan-integrasi-masyarakat/

Jumat, 01 November 2013

Pelapisan Sosial, Kesamaan Derajat dan Pengertian Massa



1. PELAPISAN SOSIAL
 A. PENGERTIAN PELAPISAN SOSIAL
Pelapisan sosial dapat berarti pembedaan antar warga dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat diantaranya ada kelas sosial tinggi, sedang dan rendah.
Pelapisan sosial merupakan perbedaan tinggi dan rendahnya kedudukan atau posisi seseorang dalam kelompoknya, bila dibandingkan dengan posisi seseorang maupun kelompok lainnya. Dasar tinggi dan rendahnya lapisan sosial seseorang itu disebabkan oleh bermacam-macam perbedaan, seperti kekayaan di bidang ekonomi, nilai-nilai sosial, serta kekuasaan dan wewenang
 B. PELAPISAN SOSIAL CIRI TETAP KELOMPOK SOSIAL
Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis
kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh sistem sosial masyarakat kuno.
Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada
kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan
tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh sistem kebudayaan itu sendiri. 

Hal ini terwujud berbagai bentuk sebagai berikut :
1)  Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan - pembedaan
hak dan kewajiban .
2)  Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak
Istimewa.
3)  Adanya pemimpin yang saling berpengaruh;
4)  Adanya orang-orang yang dikecilkan di luar kasta dan orang yang di luar perlindungan
hukum (cutlaw men)
5)  Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri;
6)  Adanya pemhedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi
 C. TERJADINYA PELAPISAN SOSIAL
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya. Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan keuasaan yang diberikan kepada seseorang.
Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini maka di dalam organisasi itu terdapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang di tempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertikal maupun secara horisontal. Sistem pelapisan yang dibentuk dengan sengaja ini dapat kita lihat
misalnya di dalam organisasi pemerintahan, organisasi partai politik, perusahaan besar, perkumpulan-perkumpulan resmi, dan lain-lain. Pendek
kata di dalam organisasi formal.
Di dalam sistem organisasi yang disusun dengan cara ini mengandung dua sistem, ialah :
1)  Sistem fungsional; merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja sarna dalam kedudukan yang sederajat, misalnya saja di dalam orgaanisasi perkantoran ada kerja sama antara kepala-kepala seksi dan lain-lain.
2)  Sistem skalar: merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke atas (vertikal).
D. PEMBEDAAN SISTEM PELAPISAN MENURUT SIFATNYA
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat
dibedakan menjadi :
1)         Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup.
Di dalam sistem ini permindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam sistem yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran. Sistem pelapisan tertutup kita temui misalnya di India yang masyarakatnya mengenal sistem kasta. 
2)         Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
Di dalam sistem yang demikian ini setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan untuk jatuh ke lapisan yang ada di bawahnya atau naik ke lapisan yang di atasnya. Sistem yang demikian ini dapat kita temukan misalnya di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan bila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu.
            Bentuk konkrit daripada Pelapisan masyarakat ada beberapa macam. Ada sementara sarjana yang meninjau bentuk pelapisan masyarakat hanya berdasar salah satu aspek saja misalnya aspek ekonomi, atau aspek politik saja, tetapi sementara itu ada pula yang melihatnya melalui berbagai ukuran secara komprehensif.
Selanjutnya itu ada yang membagi pelapisan masyarakat ke dalam jumlah yang lebih sederhana (misalnya membagi hanya menjadi dua bagian). Sementara itu ada pula yang membagi tiga lapisan atau lebih).
Ada yang membagi pelapisan masyarakat seperti berikut ini :
I)   Masyarakat terdiri dari kelas atas (upper class) dan kelas bawah (lower class).
2)  Masyarakat terdiri dari tiga kelas ialah kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas ke bawah (lower class).
3)  Sementara itu ada pula sering kita dengar : kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), kelas menengahke bawah (lower middle class) dan kelas bawah (lower class).
Pada umumnya golongan yang menduduki kelas bawah jumlah orangnya daripada kelas menengah, demiian seterusnya semakin tinggi golongannya semakin sedikit jumlah orangnya. Dengan demikian sistem pelapisan masyarakat itu mengikuti bentuk piramid.
2. KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakatnya, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Beberapa hak dan kewajiban penting ditetapkan dalam Undang-undang (konstitusi) sebagai hak dan kewajiban asasi. Untuk dapat melaksanakana hak dan kewajiban ini dengan bebas dari rasa takut perlu adanya jaminan, dan yang mampu memberi jaminan ini adalah pemerintah yang kuat dan berwibawa. Di dalam susunan negara modern hak-hak dan kebebasan-kebebasan asasi manusia itu dilindungi oleh Undang-undang dan menjadi hukum positif. Undang-undang tersebut berlaku saran pada setiap orang tanpa kecualinya dalam arti semua orang mempunyai kesamaan derajat dan ini dijamin oleh undang-undang. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak inilah yang banyak dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
 3. PENGERTIAN MASSA
Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.
CIRI-CIRI MASSA
1.      Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial, meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers.
2.      Massa merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari individu individu yang anonim. Sedikit interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya.

Pembagian dan pemberian kedudukan yang terhubung dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat. Biasanya kaum laki-laki mempunyai derajat yang tinggi dobandingkan dengan kaum wanita. Kaum laki-laki menganggap bahwa aum wanita itu lemah. Pernyataan tersebut menurut saya, salah. Karena jika dilihat dari kesabaran, kaum wanita itu lebih sabar dibandingkan kaum laki-laki. Derajat wanita sekarang ini sebenarnya sama dengan derajat laki-laki. Karena baik laki-laki maupun wanita mempunyia hak dan kewajiban. Hak dan kewajiban itulah yang merupakan kesamaan derajat. Setiap orang mempunyai hak dan kewajiban tanpa membedakan jenis kelamin. Oleh karena itu sebaiknya kaum laki-laki tidak menganggap bahwa kaum wanita itu lemah.