Sabtu, 19 Oktober 2013

Pengertian Individu dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Pengertian Individu dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan perilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di Indonesia individunya menjunjung tinggi perilaku sopan santun dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1.      Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama

2.       Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan

3.      Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.

4.      Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi.
Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula). Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga.
Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
 3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua faktor-faktor  di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Keluarga merupakan sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Setiap kelauarga mempunyai kepala keluarga. Dimana kepala keluarga yaitu seorang ayah. Ayah bertugas mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya. Oleh karena itu, sudah tidak asing lagi jika banyak kepala keluarga yang membawa keluarga untuk mengadu nasib di kota-kota besar demi membahagiakan keluarganya dan kebutuhan keluarganya tercukupi. Sehingga terjadilah peningkatan pertumbuhan penduduk di kota-kota besar. Mereka yang memilih untuk tinggal di kota-kota besar sebenarnya ingin meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Mereka berfikir bahwa hidup di kota akan terjamin dan akan meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga mereka sehingga mereka dapat hidup lebih layak. Sudah terlihat jelas bahwa sekarang ini banyak sekali penduduk di kota-kota besar yang hidup terlantar. Bahkan di antara mereka ada yang tidak bisa pulang untuk ke tempat tinggal asal mereka karena tidak mempunyai uang untuk pulang. Dan mereka terpaksa untuk tinggal menetap di kota walaupun mereka tinggal di tempat yang tidak layak. Tetapi di antara mereka ada juga yang menjadi sukses memperjuangkan hidup nya di kota, mereka yang seperti itu biasanya mempunyai keahlian khusus dibidang-bidang tertentu dan mereka mau bekerjakeras sehingga mereka dapat meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga mereka. Pertumbuhan penduduk selain diakibatkan oleh perpindahan penduduk, dapat pula di akibatkan oleh tingkat kelahiran penduduk. Banyak keluarga yang tidak merapkan system Keluarga Berencana, yang seharusnya setiap keluarga hanya mempunyai dua anak. Jadi setiap keluarga terdiri dari seorang Ayah, Ibu dan 2 anak. Jika setiap keluarga menerapkan system Keluarga Berencana, maka hal tersebut akan meminimalisir  peningkatan pertumbuhan penduduk.

 Tanggapan saya mengenai hal di atas adalah, jika seseorang ingin mengadu nasib di kota-kota besar seperti Jakarta, sebaiknya harus mempunya keahlian di bidang-bidang tertentu bukan hanya modal saja. Jika seseorang mempunyai keahlian dan mengadu nasib di kota-kota besar itu tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan sukses sehingga dapat meningkatkan kebutuhan ekonomi nya.
Saran saya untuk hal diatas sebaiknya orang-orang tidak perlu mencari pekerjaan jauh-jauh, jika tidak mempunyai keahlian di bidang-bidang tertentu. Apalagi jika suatu kepala keluarga membawa seluruh anggota keluarga nya untuk ikut tinggal di kota-kota besar, meraka akan ikut merasakan kerasnya hidup di kota. Jadi menurut saya, keahlian itu sangatlah penting untuk menopang kehidupan di kota, keahlian kita juga harus mempunyai keberanian. Jika kita mempunyai keahlian dan keberanian, kita sulit untuk bersaing dengan orang-orang yang mempunyai keahlian lebih. Akibatnya hidup kita akan terlantar di kota. Lebih baik tinggal di daerah sendiri dan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Hal tersebut lebih efektif untuk memenuhi kebutuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar