Pengertian Individu dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan
Individu berasal dari kata yunani
yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham
individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang
peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang
terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.
Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas
atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana
aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan
merusak aspek lainnya.
Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran
dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi,
menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses
komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas
identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut
ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan perilaku pada
dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di
Indonesia individunya menjunjung tinggi perilaku sopan santun dan beretika
dalam bersosialisasi.
Individu selalu berada didalam kelompok, peranan
kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang
pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat
menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi
suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan
individu itu sendiri.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1.
Raga,
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2.
Rasa, merupakan perasaan manusia yang
dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan
yang menyangkut dengan keindahan
3.
Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk
mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap
manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4.
Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi
dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan
saling melengkapi.
Rukun inilah yang dapat membantu
manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya
suatu masyarakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha
mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras
dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada
dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di
tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi
pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya
pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan
pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu
dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun
sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan
individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia.
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai perubahan
kuantitatif pada materil sesuatu sebagai akibat dari adanya pengaruh
lingkungan. Perubahan kuantitatif ini dapat berupa pembesaran atau pertambahan
dari tidak ada menjadi tidak ada, dari kecil menjadi besar dari sedikit menjadi
banyak, dari sempit menjadi luas, dan lain-lain.
Pertumbuhan adalah suatu proses bertambahnya jumlah
sel tubuh suatu organisme yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta
tinggi yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali pada keadaan semula).
Pertumbuhan lebih bersifat kuantitatif, dimana suatu organisme yang dulunya
kecil menjadi lebih besar seiring dengan pertambahan waktu. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti memiliki
anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal ini dapat
menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada
warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada
yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan membawa
kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar individu
bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu yang baik
juga.
Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan
tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu
keadaan yang tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi
kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang
sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh
dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan
pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah
individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Keluarga merupakan sekelompok
orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan
makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai
hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Setiap kelauarga mempunyai
kepala keluarga. Dimana kepala keluarga yaitu seorang ayah. Ayah bertugas
mencari nafkah untuk mencukupi kebutuhan keluarga nya. Oleh karena itu, sudah
tidak asing lagi jika banyak kepala keluarga yang membawa keluarga untuk
mengadu nasib di kota-kota besar demi membahagiakan keluarganya dan kebutuhan
keluarganya tercukupi. Sehingga terjadilah peningkatan pertumbuhan penduduk di
kota-kota besar. Mereka yang memilih untuk tinggal di kota-kota besar sebenarnya
ingin meningkatkan ekonomi keluarga mereka. Mereka berfikir bahwa hidup di kota
akan terjamin dan akan meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga mereka sehingga
mereka dapat hidup lebih layak. Sudah terlihat jelas bahwa sekarang ini banyak
sekali penduduk di kota-kota besar yang hidup terlantar. Bahkan di antara
mereka ada yang tidak bisa pulang untuk ke tempat tinggal asal mereka karena
tidak mempunyai uang untuk pulang. Dan mereka terpaksa untuk tinggal menetap di
kota walaupun mereka tinggal di tempat yang tidak layak. Tetapi di antara
mereka ada juga yang menjadi sukses memperjuangkan hidup nya di kota, mereka
yang seperti itu biasanya mempunyai keahlian khusus dibidang-bidang tertentu
dan mereka mau bekerjakeras sehingga mereka dapat meningkatkan kebutuhan
ekonomi keluarga mereka. Pertumbuhan penduduk selain diakibatkan oleh
perpindahan penduduk, dapat pula di akibatkan oleh tingkat kelahiran penduduk.
Banyak keluarga yang tidak merapkan system Keluarga Berencana, yang seharusnya
setiap keluarga hanya mempunyai dua anak. Jadi setiap keluarga terdiri dari
seorang Ayah, Ibu dan 2 anak. Jika setiap keluarga menerapkan system Keluarga
Berencana, maka hal tersebut akan meminimalisir
peningkatan pertumbuhan penduduk.
Tanggapan saya mengenai hal di atas
adalah, jika seseorang ingin mengadu nasib di kota-kota besar seperti Jakarta,
sebaiknya harus mempunya keahlian di bidang-bidang tertentu bukan hanya modal
saja. Jika seseorang mempunyai keahlian dan mengadu nasib di kota-kota besar
itu tidak menutup kemungkinan orang tersebut akan sukses sehingga dapat
meningkatkan kebutuhan ekonomi nya.
Saran saya untuk hal diatas
sebaiknya orang-orang tidak perlu mencari pekerjaan jauh-jauh, jika tidak
mempunyai keahlian di bidang-bidang tertentu. Apalagi jika suatu kepala
keluarga membawa seluruh anggota keluarga nya untuk ikut tinggal di kota-kota
besar, meraka akan ikut merasakan kerasnya hidup di kota. Jadi menurut saya,
keahlian itu sangatlah penting untuk menopang kehidupan di kota, keahlian kita
juga harus mempunyai keberanian. Jika kita mempunyai keahlian dan keberanian,
kita sulit untuk bersaing dengan orang-orang yang mempunyai keahlian lebih.
Akibatnya hidup kita akan terlantar di kota. Lebih baik tinggal di daerah
sendiri dan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Hal tersebut lebih efektif
untuk memenuhi kebutuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar